Salam kemanusiaan, kepada temen-temen seperjuangan, Masalah remaja (usia >10-19 tahun) merupakan masalah yang
perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja
terjadi karena mereka tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang aspek
yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah
kesehatan remaja mencangkup aspek fisik biologis dan mental social.
Pada masa remaja adalah masa-masa yang rawan terhadap
penyakit dan masalah kesehatan reproduksi, kehamilan remaja dengan segala
konsekuensinya. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat
yang menyangkut system, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki remaja.
Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit atau
bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta social. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki
informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada
disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan
tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi
Dalam proses tumbuh kembang, masa remaja merupakan peralihan
antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Proses ini ditandai dengan pertumbuhan
fisik dan pematangan fungsi organ hormonal serta pengaruh lingkungan.
Factor-faktor ini berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja yang
didefinisikan sebagai seuatu keadaan kesehatan yang sempurna secara fisik,
mental dan social dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi. Kesehatan reproduksi menurut Depkes (2004) adalah keadaan
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh (tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan) dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi dan fungsi serta prosesnya. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu
kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang
dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas
penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial
kultur (BKKBN, 2001 )
Hal yang
berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja
Hal
yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yaitu pubertas yang
mempunyai arti awal masa remaja. Pada masa pubertas terjadi
perubahan badaniah yang menandai adanya kemampuan untuk melanjutkan keturunan
(reproduksi). Ada uang menyebut pubertas sebagai saat pematangan seksual.
Perubahan ini disertai perubahanmental dan akan mempengaruhi perilakumu.
Perubahan
yang terjadi pada setiap orang itu berbeda-beda, karena setiap orang memiliki
perbedaan saat kematangan sekseual. Biasanya perempan mengalami pubertas lebih
awal pada usia 11-12 tahun, sedangkan laki-laki pada usia 13-15 tahun. Di Indonesia, batasan remaja mendekati batasan PBB
tentang pemuda kurun usia 14-24 tahun yang dikemukakan dalam Sensus
Penduduk 2010. Menurut sensus ini, jumlah remaja Indonesia adalah 147.338.075
jiwa atau 18,5% dari seluruh penduduk Indonesia. Pedoman umum masyarakat
Indonesia untuk menentukan batasan usia remaja yaitu 11 – 24 tahun dan belum
menikah.
Perkembangan Fisik pada Remaja
Pada
masa remaja seseorang mengalami pertumbuhan fisik yang lebih cepat dibandingkan
dengan masa sebelumnya. Ini nampak pada organ seksualnya, dimana biologik
sampai pada kesiapan untuk melanjutkan keturunan. Ciri sekunder individu
dewasa adalah pada pria tampak tumbuh kumis, jenggot dan rembut sekitar alat
kelamin dan ketiak. Rambut yang tumbuh relatif lebih kasar. Suara menjadi lebih
besar, dada melebar dan berbentuk segitiga, serta kulit relatif lebih kasar.
Dan pada wanita tampak rambut mulai tumbuh di sekitar alat kelamin dan ketiak,
payudara dan panggul mulai membesar, dan kulit relatif lebih halus.
Sedangkan
organ kelamin juga mengalami perubahan ke arah pematangan yaitu:
- Pada pria, sejak usia ini testis akan menghasilkan sperma yang tersimpan dalam skrotum. Kelenjar prostat menghasilkan cairan semen, dan penis dapat digunakan untuk bersenggama dalam perkawinan. Seorang pria dapat menghasilkan puluhan sampai jutaan sperma sekali ejakulasi dan mengalami mimpi basah, dimana sperma keluar dengan sendirinya secara alamiah.
- Pada wanita, kedua indung telur (ovarium) akan menghasilkan sel telur (ovum). Hormon kelamin wanita mempersiapkan uterus (rahim) untuk menerima hasil konsepsi bila ovum dibuahi oleh sperma, juga mempersiapkan vagina sebagai penerima penis saat senggama. Sejak saat ini wanita akan mengalami ovulasidan menstruasi. Pada masa menjelang menstruasi pertama (menarch) remaja putri sangatlah sensitif. Mereka juga seringkali mengalami masa prementruasi syndrome (PMS) yang sangat berat. Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium dan jika tidak dibuahi, maka ovum akan mati dan terjadilah menstruasi. Menstruasi adalah peristiwa alamiah keluarnya darah dari vagina yang berasal dari uterus akibat lepasnya endometriumsebagai akibat dari ovum yang tidak dibuahi.
Perkembangan Psikosial pada Remaja
Kesadaran
akan bentuk fisik yang bukan lagi anak-akan menjadikan remaja sadar
meninggalkan tingkah laku anakanaknya dan mengikuti norma serta aturan yang
berlaku. Menurut Havigrust aspek psikologis yang menyertainya yaitu:
- Menerima kenyataan (realitas) jasmani
- Mencapai hubungan sosial yanglebih matang dengan teman sebaya.
- Menjalankan peran-peran sosial menurut jenis kelamin sesuaikan dengan norma.
- Mencapai kebebasan emosional (tidak tergantung) pada orang tua atau orang dewasa lain
- Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep untuk bermasyarakat.
- Memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan atau jabatan.
- Mencapai kebebasan ekonomi, merasa mampu hidup dengan nafkah sendiri
Masalah
Kesehatan Reproduksi Remaja
Hamil yang Tidak Dikehendaki (Unwanted Pregnancy)
Kehamilan
yang tidak dikehendaki (Unwanted pregnancy) merupakan salah satu akibat dari
kurangnya pengetahuan remajamengenai perilaku seksual remaja. Faktor lain
penyebab semakin banyaknya terjadi kasus kehamilan yang tidak dikehendaki
(unwanted pregnancy) yaitu anggapan-anggapan remaja yang keliru seperti
kehamilan tidak akan terjadi apabila melakukan hubungan seks baru pertama kali,
atau pada hubungan seks yang jarang dilakukan, atau hubungan seks dilakukan
oleh perempuan masih muda usianya, atau bila hubungan seks dilakukan sebelum
atau sesudah menstruasi, atau hubungan seks dilakukan dengan menggunakan teknik
coitus interuptus (senggama terputus) (Notoadmodjo, 2007).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Khisbiyah (1995)
terdapat responden yang mengatakan untuk menghindari kehamilan maka hubungan
seks dilakukan di antara dua waktu menstruasi. Informasi itu melakukan hubungan
seks diantara dua menstruasi ini tentu saja bertentangan dengan kenyataan bahwa
sebenarnya masa anatara dua siklus menstruasi merupakan masa subur bagi seorang
wanita (Notoatmodjo, 2007). Kehamilan
yang tidak dikehendaki (unwanted pregnancy) membawa remaja pada dua pilihan
yaitu melanjutkan kehamilan kemudian melahirkan dalam usia remaja (early
childbearing) atau menggugurkan kandungan merupakan pilihan yang harus remaja
itu jalani. Banyak remaja putri yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan
(unwanted pregnancy) terus melanjutkan kehamilannya.
Aborsi
Aborsi
(pengguguran) berbeda dengan keguguran. Aborsi atau pengguguran kandungan
adalah terminasi (penghentian) kehamilan yang disengaja (abortus provokatus).
Abortus provocatus yaitu kehamilan yang diprovokasi dengan berbagai macam cara
sehingga terjadi pengguguran. Sedangkan keguguran adalah kehamilan berhenti
karena faktor-faktor alamiah (abortus spontaneus) (Hawari, 2006). Data yang
tersedia dari 1.000.000 aborsi sekitar 60,0% dilakukan oleh wanita yang tidak
menikah, termasuk para remaja. Sekitar 70,0- 80,0% merupakan aborsi yang tidak
aman (unsafe abortion). Aborsi tidak aman (unsafe abortion) merupakan salah
satu faktor menyebabkan kematian ibu.
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Menurut Notoatmodjo (2007),
penyakit menular seksual merupakan suatu penyakit yang mengganggu kesehatan
reproduksi yang muncul akibat dari prilaku seksual yang tidak aman. Penyakit
Menular Seksual (PMS) merupakan penyakit anak muda atau remaja, karena remaja
atau anak muda adalah kelompok terbanyak yang menderita penyakit menular
seksual (PMS) dibandingkan kelompok umur yang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya resiko
penularan penyakit menular seksual (PMS) pada remaja adalah faktor biologi,
faktor psikologis dan perkembangan kognitif, perilaku seksual, faktor legal dan
etika dan pelayanan kesehatan khusus remaja.
HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus and Acquired
Immunodeficiency Syndrome)
AIDS
(Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala
penyakit dengan karakteristik defisiensi kekebalan tubuh yang berat dan
merupakan manifestasi stadium akhir infeksi virus “HIV” (Tuti Parwati, 1996)
cit (Notoatmodjo, 2007). HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah retrovirus
RNA tunggal yang menyebabkan AIDS (Limantara, dkk, 2004) cit (Soetjiningsih,
2004). Menurut Limantara (2004) cit Soetjiningsih (2004) faktor yang beresiko
menyebabkan HIV pada remaja adalah perubahan fisiologis, aktifitas sosial,
infeksi menular seksual, prilaku penggunaan obat terlarang dan anak jalanan dan
remaja yang lari dari rumah.
Perubahan fisiologis yang dapat menjadi resiko
penyebab infeksi dan perjalanan alamiah HIV meliputi perbedaan perkembangan
sistem imun yang berhubungan dengan jumlah limfosit dan makrofag pada stadium
pubertas yang berbeda dan perubahan pada sistem reproduksi. Aktifitas seksual tanpa proteksi merupakan resiko perilaku
yang paling banyak pada remaja. Hubungan seksual dengan banyak pasangan juga
meningkatkan resiko kontak dengan virus HIV. Ada tiga tipe hubungan seksual
yang berhubungan dengan transmisi HIV yaitu vaginal, oral, dan anal.
Jenis-jenis penyakit yang menyerang Reproduksi Remaja
Jenis-jenis
penyakit yang menyerang reproduksi remaja antara lain:
- Gonorrhea (GO) adalah Penyakit yang disebabkan bakteri Neisseeria gonnorreheae, masa inkubasi atau masa tunasnya 2-10 hari sesudah kuman masuk ke tuuh melalui hubungan seks
- Sifilis (Raja Singa) adalah Penyakit yang disebabkan kuman treponema Pallidum. Masa inkubasinya atau masa tunasnya 2-6 minggu, kadang-kadang sampai 3 bulan sesudah kuman masuk kedalam tubuh melalui hubungan seks. Setelah itu beberapa tahun dapat berlalu tanpa gejala.
- Herpes Genitalis adalah Penyakit yang disebabkan virus herpes simplex, dengan masa inkubasi atau masa tunasnya 4-7 hari sesudah masuk ke tubuh melalui hubungan seks.
- Trikomoniasis Vaginalis adalah Disebabkan oleh sejenis protozoa Trikomonas Vaginalis. Pada umumnya dikeluarkan melalui hubungan seks.
- Charcroid adalah Penyebabnya adalah bakteri Haemophilus ducrey, dan dikeluarkan melalui hubungan seksual.
- Klamida adalah Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh Klamida trachomatis.
- Kondiloma akuminata Genital Warts (HPV) adalah Penyebabnya adalah virus Human Paipilloma
Penyebab timbulnya penyakit PMS/HIV yang menyerang kesehatan
reproduksi remaja
- Hubungan seks dengan pasangan yang mengidap HIV, naik melalui vagina, dubur, maupun mulut.
- Jarum suntik dan alat-alat penusuk (tindik, tattoo, cukur kumis jenggot) yang tercemar HIV.
- Transfursi darah atau produk darah yang mengandung HIV.
- Ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi dalam kandungan.
Cara menanggulangi penyakit PMS/HIV yang penyerang system
reproduksi
- Hindari perbuatan-perbuatan yang beresiko untuk kehidupanmu kelak
- Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
- Berani menolak ajakan yang beresiko tertular PMS atau HIV/AIDS.
- Pilih teman yang berakhlak baik.
- Bagi remaja yang sudah menikah harus saling setia. Artinya tidak melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
- Gunakannlah masa remajamu untuk hal-hal yang bermanfaat.
Pentingnya kebersihan dan kesehatan pribadi bagi remaja
Kebersihan
merupakan hal yang penting dalam pencegahan berbagai pengakit infeksi, menjaga
kesegaran dan keindahan tubuh. Menjaga kebersihan tubuh sangat penting bagi
semua orang terlebih pada remaja dengan banyak aktivitas gerak dan
olahraga.tubuh cepat berkeringat dan debu menempel pada tubuh sehingga perlu
dibersihkan dengan segera. Kemungkinan penyakit infeksi yang timbul antara lain : Infeksi pencernaan, Kulit, Tangan, Kaki, Kuku dan Alat kelamin
Penanganan yang Dilakukan Untuk Mencegah Masalah Kesehatan
Reproduksi Remaja
Penanganan
yang dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan reproduksi remaja adalah
melalui empat pendekatan yaitu institusi keluarga, kelompok sebaya (peer
group), institusi sekolah dan tempat kerja. Institusi keluarga disini
diharapkan orang tua harus mampu menyampaikan informasi tentang kesehatan
reproduksi dan sekaligus memberikan bimbingan sikap dan prilaku kepada remaja.
Semoga informasi ini akan memberikan informasi mengenai Kesehatan
Reproduksi Remaja
0 Response to "MASALAH KESEHATAN REMAJA YANG HARUS DIKETAHUI ANAK USIA 10 -19 TAHUN"
Posting Komentar